7 Fakta Unik Korea Utara
Republik Rakyat Demokratik Korea, Korea Utara atau Korut saja
adalah sebuah negara di Asia Timur, yang meliputi sebagian utara Semenanjung
Korea. Ibu kota dan kota terbesarnya adalah Pyongyang. Zona Demiliterisasi
Korea menjadi batas antara Korea Utara dan Korea Selatan. Berikut 7
fakta unik Korea Utara versi Mediasura.
- Di Korea Utara tidak ada perayaan Natal. Sebagai gantinya dia memperingati kelahiran ibu presiden Kim Jong-il pada tanggal 24 Desember. Korea Utara juga tidak merayakan Hari Valentine, sebagai gantinya dia merayakan “Hari Ulang Tahun Umum” pada 16 Februari. Hadiah Valentine yang paling populer diantara pasangan adalah kotak “lencana Partai Pekerja”.
- Pemerintah Korea Utara secara ketat mengontrol seluruh tingkat pendidikan. Tingkat kemampuan membaca anak berusia 15 tahun ke atas di Korea Utara adalah 99%.
- Korea Utara mempunyai “Departemen Propaganda dan Agitasi” yang mengontrol seluruh komunikasi. Pemerintah melarang dan menekan seluruh penyiaran asing, dan seluruh stasiun radio dan televisi disiarkan oleh pemerintah.
- Bendera Korea Utara digunakan pada tahun 1948 dan bergambar bintang merah di dalam pita merah besar dan dua pita putih dan biru yang lebih tipis di atas dan di bawah bendera. Bintang merah melambangkan sosialisme, pita merah menyimbulkan revolusi, dan pita putih yang kecil menyimbulkan kesucian, kekuatan, dan gengsi. Pita biru melambangkan kedaulatan, kedamaian, dan persahabatan.
- Wajib militer diwajibkan di Korea Utara dan ditempuh selama 5 tahun menjadi tentara atau angkatan laut atau 3 sampai 4 tahun di angkatan udara.
- Berbeda dengan teori masyarakat sosialis yang egaliter, Korea Utara membagi penduduknya menjadi tiga kelas sosial: kelas Loyal (orang teratas di KWP, yaitu keluarga dari pahlawan perang), kelompok biasa, dan kelas tidak loyal (yaitu yang memihak Jepang sebelum Perang Dunia II atau anggota keluarganya melarikan diri dari Korea Utara). Orang yang dalam kelompok tidak loyal dipaksa bekerja di pertambangan atau pertanian.
- Mata uang Korea Utara adalah Won, dari yuan China dan yen Jepang. Dalam usaha mengontrol pasar swasta pada tahun 2009, Korea Utara menilai ulang won dengan mengganti uang kertas 1000 won menjadi uang kertas 10 won dan membatasi ketat jumlah mata uang lama yang akan digunakan. Gerakan ini efektif merusak banyak rekening tabungan orang.
Komentar
Posting Komentar